
Pesta Panen Desa Bonda, Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan
MAMUJU-Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Sulawesi Barat menghadiri kegiatan puncak syukuran panen padi yang diselenggarakan oleh petani bersama pemerintah Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju. Kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas kegiatan pertanaman dan hasil panen.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Mamuju Yuki Pernama, yang sekaligus membuka secara resmi acara syukuran panen. Turut hadir pula Kolonel Dandim 1418 Mamuju, perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Camat Papalang, Kepala Desa Bonda, Ketua Tim Kerja Layanan Kerjasama dan Diseminasi Modernisasi Pertanian BPMP Sulawesi Barat beserta tim, penyuluh pertanian lapangan (PPL),Ketua KTN Kab Mamuju, tokoh masyarakat, petani beserta keluarga
Pesta panen ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang telah lama menjadi tradisi masyarakat setempat. Tradisi ini menandai berakhirnya musim panen padi dan menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan, sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga.
Kehadiran BPMP Sulawesi Barat dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata dari ikatan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, stakeholder, dan para petani. Selain itu, BPMP Sulbar tidak lupa menyampaikan motivasi kepada para petani pendampingan kepada petani agar segera melaksanakan percepatan tanam sebagai bagian dari strategi mendukung program swasembada pangan nasional.
Berdasarkan data Luas Baku Sawah (LBS), Desa Bonda memiliki potensi seluas 855,44 hektare, menjadikannya sebagai sentra padi terbesar dari delapan desa yang ada di Kecamatan Papalang. Dengan potensi tersebut, Desa Bonda tidak hanya menjadi penopang utama swasembada pangan di wilayah Mamuju, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi – yang merupakan salah satu program utama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Informasi dari penyuluh setempat menyebutkan bahwa kegiatan tanam musim berikutnya direncanakan akan dimulai pada akhir Juni hingga Juli 2025. Diharapkan, siklus tanam yang berkelanjutan ini mampu menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
Setelah kegiatan syukuran, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi pertanaman cabai merah yang berada di wilayah Desa Bonda sebagai bagian dari pengembangan komoditas hortikultura.